Efektivitas Konseling Sebaya sebagai Upaya Penguatan Kesehatan Mental Remaja Panti Asuhan

Nur Rohmah Hidayatul Qoyyimah, Rakhmaditya Dewi Noorrizki, Mochammad Sa'id, Juwita Apriliana, Thifla Thuwaffa Isqy

Abstract


Kesehatan mental pada remaja menjadi isu penting yang memerlukan perhatian. Remaja berada dalam fase yang rentan terkena permasalahan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas konseling sebaya sebagai upaya penguatan kesehatan mental Remaja Panti Asuhan. Metode yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan desain one group pretest-posttest, dengan variabel bebas berupa konseling sebaya dan variabel terikat berupa kesehatan mental. Subjek penelitian merupakan satu kelompok yang terdiri atas 16 Remaja Panti Asuhan Assalam Shoobur Malang. Subjek berada pada fase remaja awal hingga tengah dengan rentangan usia 12 – 16 tahun. Subjek diberikan pre-test dan post-test untuk menilai keberhasilan dari perlakuan yang diberikan. Instrumen untuk mengukur kesehatan mental menggunakan hasil translasi dari mental health inventory (MHI) milik Veit dan Ware (1983). Teknik analisis data yang digunakan dengan uji Wilcoxon signed test. Hasil uji hipotesis terbukti secara signifikan dengan nilai signifikansi 0,040 atau lebih rendah dari nilai alpha 0,05. Dengan begini, dapat disimpulkan bahwa konseling sebaya efektif sebagai upaya memperkuat kesehatan mental Remaja Panti Asuhan.

Keywords


Kesehatan Mental; Konseling Sebaya; Remaja Panti Asuhan

Full Text:

PDF

References


Gunatirin, E. Y. (2018). Kesehatan Mental Anak dan Remaja. In Kesehatan mental anak dan remaja. Graha Ilmu. http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/35835

Harahap, N. M. (2019). Pengaruh Peer Counseling Terhadap Self-Disclosure Remaja Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta. Al-Irsyad : Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 1(1), 20–36. Diakses dari http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Irsyad/article/view/1736

Haryanti, D., Pamela, E. M., & Susanti, Y. (2016). Perkembangan Mental Emosional Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Keperawatan Jiwa, 4(2), 97–104. Diakses dari https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4395

Hikmah, N. (2020). Perilaku Asertif Dalam Perspektif Islam. Liwaul Dakwah : Jurnal Kajian Dakwah Dan Masyarakat Islam, 10(1), 101–114. Diakses dari https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/liwaul-dakwah/article/view/988

Hurlock, E. B. (1991). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan; Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Jais, M. (2018). Konseling Teman Sebaya untuk Meningkatkan Lifeskill (Keterampilan Hidup) Remaja. Skripsi. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

Laursen, E. K. (2005). Rather Than Fixing Kids – Build Positive Peer Cultures. Reclaiming Children and Youth, 14(3), 137–142.

Maesaroh, I. (2016). Pengaruh Konseling Sebaya terhadap Kompetensi Sosial Remaja (Penelitian di PIK-Remaja SMA Negeri 1 Majalaya). Skripsi. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

Maliki. (2016). Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar Suatu Pendekatan Imajinatif. Jakarta: Kencana.

Nurmalita, R., & Hidayati, F. (2014). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Kompetensi Interpersonal Pada Remaja Panti Asuhan. Empati, 3(4), 512–520. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/7613

Prasetiawan, H. (2016). Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) untuk Mereduksi Kecanduan Game Online. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 1–13. https://doi.org/10.25273/counsellia.v6i1.453

Sa’diyah, E. H., & Hidayati, F. (2020). Meningkatkan Kemandirian Santri melalui Pendampingan Konseling Sebaya (Peer Counseling). Psikoislamika, 17(1), 36–43.

Santrock, J. W. (2012). Life-span Development Perkembangan Masa-Hidu; Edisi Ketigabelas. Jakarta : Erlangga.

Sarmin. (2017). Konselor Sebaya: Pemberdayaan Teman Sebaya dalam Sekolah guna Menanggulangi Perilaku Negatif Lingkungan. Brilliant: Jurnal Riset dan Konseptual, 2(1), 102–117.

Semple, D., & Smyth, R. (2013). Oxford Handbook of Psychiatry (third). UK: Oxford University Press.

Shohib, M., Firmanto, A., Kusuma, W. A., & Martasari, G. I. (2016). Pendampingan Kelompok Konselor Sebaya di Kota Batu. Jurnal Dedikasi, 13, 34–38.

Surur, M., Triyono, T., & Handarini, D. (2016). Keefektifan Problem Solving Strategy (PSS) untuk Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(11), 2211–2219. https://doi.org/10.17977/jp.v1i11.8116

Suwarjo. (2008). Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) untuk Mengembangkan Resiliensi Remaja. Makalah tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Suwarjo, M.Si., Dr. /Peer Couns & Resiliensi Siswa.pdf

Syafitri, D. U., & Rahmah, L. (2021). Pelatihan Konselor Sebaya Daring Untuk Meningkatkan Literasi Kesehatan Mental Siswa di SMA Islam XY Semarang. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology, 7(1), 39–54.

Ta’ibah, I. (2019). Peran Konselor Sebaya dalam Membantu Mengatasi Problema Pribadi Remaja melalui Bimbingan Konseling Islami (Studi Kasus di Forum Anak Kota Batik Pekalongan). Skripsi. Pekalongan: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan.

Veit, C., & Ware, J. (1983). The Structure of Psychological Distress and Well-being in General Populations. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 51, 730–732.

WHO. (2002). Prevention and Promotion in Mental Health: Conceptual and mesurement Issues. Geneva: Department of Mental Health and Substance Dependence. Diakses dari https://www.who.int/mental_health/media/en/545.pdf




DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i2.114

Refbacks

  • There are currently no refbacks.