Identifikasi Pembentukan Identitas Orientasi Seksual Pada Homoseksual (Gay)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggreini, Sekar. (2014). Kesejahteraan subjektif pria dengan orientasi seksual sejenis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Braun & Clarke. (2006). Using Thematic Analysis in Psychology. Qualitative Research in Pshycology, 3 (2). Pp 77-101. ISSN 1478-0887
Carroll, L. J. (2012). Sexuality Now: Embracing Diversity (4th ed.). USA: Belmont: Thomson Learning Inc.
Dermartoto, A. (2013). Seks, Gender, Sksualitas Gay dan Lesbian. Http://Argyo.Staff.Uns.Ac.Id/2013/04/24/Seks-Genderseksualitas-Gay-Dan-Lesbian/.
Efa, Yuliwati. (2015). Identifikasi Orientasi Homoseksual Pada Laki-laki (gay) BerdasarkanTeori WHO.Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Fajriani, GAR. 2013. Gambaran social well being pada homoseksualdewasa muda yang melakukan coming out. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Feldmen, R. S. (1990). Understanding Psychology, Second Edition. New York: McGraw-Hill Publishing Company.
Hadley, W. I., & Erianjoni. (2019). Strategi Gay Dalam Mencari Pasangan Pertama Studi Kasus Lima Orang Mahasiswa Gay Di Kota Padang. Jurnal Perspektif.
Handayani, S (2013). Konsep Dan PrestasiDiri Gay Pada KelompokKegiatanSeni Di Kota Padang: UniversitasAndalas. Padang
Hawari, D. (2009). Pendekatanpsikoreligi pada homoseksual. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Hurlock, E B. (2013). Child growth and development. USA: Literary Licensing; p.54Indryawati, Rini. (2006). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku homoseksual. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Irawan, A. . (2015). Aku Adalah Gay (Motif yang Melatarbelakangi Pilihan Sebagai Gay). Jurnal Bimbingan Dan Konseling.
Irawan, H. (2016). Faktor-Faktor Menjadi Gay.
Jinich, S., et al. (1998). Childhood sexual abuse and HIV risk-taking behavior among gay and bisexual men. AIDS and Behavior, 2(1), 41-51.
Kalat, J. (2007). Biological Psychology (9th ed). Thomson Wadsworth.
Kartono, K. (2009). No TitlePsikologi Abnormal dan Abnormallitas Seksual. Mandar Maju.
Mardiyah, Isyatul. (2017). Peran ayah dalam menanamkan sikap self acceptance dalam rangka mencegah perilaku homoseksual pada anak. Pontianak: Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
Noviana, I. (2015). Kekerasan seksual terhadap anak: dampak dan penanganannya. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Kementrian Sosial RI.
Oetomo, D. (2001). Member isuara pada yang Bisu. Yogyakarta: Galang Press.
Ott, M.A. (2010). Examining the development and sexual behavior of adolescent males. Journal of Adolescent Health, 46, S3-S11.
Papalia, D. E. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan).
Polusny, Melissa. A., & Victoria, M. Folle. (1995). Long-term correlates of child sexual abuse: Theory and review of the empirical literature. USA: Applied & Preventive Psychology 4:143-166.
Pontoh, Maria.M., dkk. (2015). Hubungan pola asuh orang tuadengan tingkat homoseksual pada komunitasgayx di Manado. Manado: Jurnal Biomedik (eBm), Volume 3.
Sadarjoen, S S. (2005). Bunga Rampai Kasus Psiko-Seksual (edisipertama). Bandung: PT RefikaAditama.
Santrock, John., W. (2003). Adolescence: perkembanganremaja (edisikeenam). (Penerj.Shinto B. Adelar, Sherly Saragih; Ed. Wisnu C, Kristiaji, YatiSumiharti). Jakarta: Erlangga.
Sarwono, S. W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. PT RajaGrafindo Persada.
Sinyo. (2014). Anakkubertanyatentang LGBT. Jakarta: Gramedia.
Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. Missouri: Elsevier Mosby.
Supratiknya. (1995). Mengenal Perilaku Abnormal. Kanisius.
Yustinus, Semiun. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius.
Weber, Mark Reese., Smith, Dana M. (2010). Outcomes of Child Sexual Abuse as Predictors of laters Sexual Victimization. Journal of International Violence. (Online). 26 (9): 1899-1905.
DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i2.99
Refbacks
- There are currently no refbacks.