Efektivitas Psikoedukasi SAFE (Sex educAtion For teenagEr) untuk Pencegahan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja

Ayudia Popy Sesilia, Anggi Tri Lestari Purba, Adelin Australiati Saragih

Abstract


Pernikahan dini meningkat sejalan dengan meningkatnya perilaku seksual pranikah. Lebih dari dua pertiga generasi muda di negara berkembang melakukan hubungan seksual saat masih remaja. Kelompok yang paling rentan terhadap perilaku seksual pranikah adalah remaja. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pada remaja guna mencegah perilaku seksual pranikah serta mencegah dampak atau resiko secara fisik, psikis dan sosial akibat seksual pranikah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan kepada 100 remaja berusia 12-15 tahun. Peneliti memberikan pretest dan posttest serta treatment/perlakuan dalam bentuk modul pelatihan yang berisikan teks, foto, dan video.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pelatihan SAFE (Sex educAtion For teenagEr) pada remaja. Hasil posttest menunjukkan bahwa kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan pengetahuan secara kognitif dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mereka mengetahui resiko yang timbul dan cara penanganannnya.

Keywords


Psikoedukasi; Perilaku Seksual; Remaja

Full Text:

PDF

References


Bhatta, D. N., Koirala, A., & Jha, N. (2013). Adolescent students’ attitude towards premarital sex and unwanted pregnancy. Health Renaissance, 11(2). https://doi.org/10.3126/hren.v11i2.8222

Chandra-Mouli, V., Camacho, A. V., & Michaud, P. A. (2013). WHO guidelines on preventing early pregnancy and poor reproductive outcomes among adolescents in developing countries. In Journal of Adolescent Health (Vol. 52, Issue 5). https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2013.03.002

Crooks, R., & Baur, K. (2016). Our Sexuality (13th ed.). Cengage Learning.

Fekadu, Z. (2001). Casual sex-debuts among female adolescents in Addis Ababa, Ethiopia. Ethiopian Journal of Health Development, 15(2). https://doi.org/10.4314/ejhd.v15i2.9884

Haruma, I. (2023). Kasus Pernikahan Dini di Indonesia. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2022/10/02/00000061/kasus-pernikahan-dini-di-indonesia

Imron, A. (2014). Pendidikan kesehatan reproduksi remaja : PEER education & efektivitas program PIK-KIR di sekolah. Binarupa.

Kaestle, C. E., Halpern, C. T., Miller, W. C., & Ford, C. A. (2005). Young age at first sexual intercourse and sexually transmitted infections in adolescents and young adults. American Journal of Epidemiology, 161(8). https://doi.org/10.1093/aje/kwi095

Kann, L., McManus, T., Harris, W. A., Shanklin, S. L., Flint, K. H., Queen, B., Lowry, R., Chyen, D., Whittle, L., Thornton, J., Lim, C., Bradford, D., Yamakawa, Y., Leon, M., Brener, N., & Ethier, K. A. (2018). Youth risk behavior surveillance - United States, 2017. MMWR Surveillance Summaries, 67(8), 1–114. https://doi.org/10.15585/mmwr.ss670

Makhitha, T. S., & Botha, P. (2017). Teenagers’ sexual activities on school grounds: A need for social work support. Social Work (South Africa), 53(4). https://doi.org/10.15270/52-2-595

Moyse, K. (2009). Promoting Health in Children and Young People: The Role of the Nurse. In Promoting Health in Children and Young People: The Role of the Nurse. https://doi.org/10.1002/9781444322644

Notoadmojo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. PT. Rineke.

Rahmadani, A. (2022). Angka Pernikahan Dini Tinggi di Medan Utara, Bobby Nasution Minta IDI Gencar Lakukan Edukasi Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Angka Pernikahan Dini Tinggi di Medan Utara, Bobby Nasution Minta IDI Gencar Lakukan Edukasi, https://me. Tribun Medan. https://medan.tribunnews.com/2022/10/26/angka-pernikahan-dini-tinggi-di-medan-utara-bobby-nasution-minta-idi-gencar-lakukan-edukasi

Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja Edisi Revisi. In Psikologi Remaja. https://doi.org/10.1108/09513551011032482.Bastian

Sarwono, S. W. (2016). Psikologi remaja (1st ed.). Rajawali Pers.

Shrestha, R. B. (2019). Premarital Sexual Behaviour and its Impact on Health among Adolescents. Journal of Health Promotion, 7. https://doi.org/10.3126/jhp.v7i0.25496

Somers, C. L., Tolia, S., & Anagurthi, C. (2012). Parent-Adolescent Relationships and Adolescent Sexual Behavior: Patterns by Adolescent Gender. International Journal of Business and Social Science, 3(7).

Supratiknya, A. (2011). Merancang Program dan Modul Psikoedukasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Susanto, T., Rahmawati, I., Wuryaningsih, E. W., Saito, R., Syahrul, Kimura, R., Tsuda, A., Tabuchi, N., & Sugama, J. (2016). Prevalence of factors related to active reproductive health behavior: a cross-sectional study Indonesian adolescent. Epidemiology and Health, 38. https://doi.org/10.4178/epih.e2016041

Vinta. (2023). Demi Kesehatan, Komnas Perempuan Minta Pencegahan Pernikahan Dini. Rri.Co.Id. https://www.rri.co.id/lain-lain/137549/monitoring-angka-pernikahan-dini-tinggi-komnas-perempuan-sangat-mendesak

Wulandari, P., & Aini, D. (2020). Program Sosialisasi Bahaya Seks Bebas pada Kalangan Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang. Jurnal Peduli Masyarakat, 2(1), 23-28. https://doi.org/10.37287/jpm.v2i1.72




DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v4i3.242

Refbacks

  • There are currently no refbacks.