Self Awareness Pada Kandidat Yang Berhasil dan Gagal Pada Kegiatan Wawancara Kerja

Maria Intan Sari Dewi Ginting, Martina Simatupang, Ria Fitriyani Purba

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self awareness pada kandidat yang berhasil dan gagal pada kegiatan wawancara kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek utama dalam penelitian ini sebanyak 10 orang dengan karakteristik sebagai berikut : 5 kandidat yang berhasil dan 5 kandidat yang gagal dalam kegiatan wawancara kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subyek memperlihatkan adanya perbedaan gambaran self awareness pada kandidat yang berhasil dan gagal pada kegiatan wawancara kerja yang berbeda dalam beberapa aspek. Subyek yang berhasil memiliki konsep diri yang positif, yakin dengan kemampuan yang dimiliki, memiliki harga diri yang positif, mampu menyesuaikan diri, mampu berinteraksi dengan baik di lingkungan, memiliki identitas diri yang positif, dan mampu menampilkan siapa dirinya yang sebenarnya. Sementara itu, pada subyek yang gagal biasanya memiliki konsep diri yang negatif, biasanya memiliki harga diri yang negatif, merasa malu akan dirinya, merasa benci pada dirinya sendiri, merasa dirinya kurang mampu, memiliki kecemasan yang tinggi, memiliki identitas diri yang negatif, merasa dirinya masih mempunyai banyak kekurangan, sehingga kurang berani menampilkan dirinya.

Keywords


Self-Awareness; Konsep Diri; Harga Diri; Wawancara Kerja

Full Text:

PDF

References


Akmal, El. dkk. (2020). Gambaran perilaku faking pada kegiatan wawancara. Jurnal Psikologi, 18 (1), 20-29.

Akmal, El. dkk. (2021). Self awareness dan perilaku faking pada kegiatan wawancara. Psyche 165 Journal, 14 (1), 45-52.

Hollandsworth, J. G., Glazeski, R. C., & Dressel, M. E. (1978). Use of social-skills training in the treatment of extreme anxiety and deficient verbal skill in the job.

Karirpad. (2019). Wajib Diketahui Rekruter, Tips Mengurangi Stress Kandidat Ketika Wawancara Kerja”(Innovations, 2019). https://www.karirpad.com/blog/tipsmengurangi-stress-kandidat-ketika-wawancara/2019/06/30.

Law, S. J., Bourdage, J., & O’Neill, T. A. (2016). To fake or not to fake: Antecendents to interview faking, warning instruction, and its impact on applicant reactions. Original reasearch, 7, 1-12.

Mayasari (2014). Pengaruh keterampilan social dan efikasi diri social terhadap kesejahteraan psikologis.

Pengaruh keterampilan sosial (7); 98-113.

Naibaho, H. (2012). Analisis proses rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan di indonesia,” Jurnal Eksek., 9 (2), 583–596.

Nur’aini, F. (2017). Tip dan trik mengahadapi wawancara kerja. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.

Paradise, A.W., & Kernis, M. H. 2002. Self-esteem and psychological well-being: implication of fragile self-esteem. Journal of social and clinical psychology, 21 (4).

Poerwandari, E. K. (1998). “Pendekatan kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia”.

Jakarta: Lembaga Pengembanagn Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Rachman, E. (2016). Sukses wawas diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2012). Metodologi penelitian kualitatif dalam ilmu sosial, pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan. Bandung: Alfabeta.

Sumarni, M. (1997). Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.

Sunny (2009). Pentingnya Kesadaran Diri. Diposting 6 April 2009.

Diakses 29 November 2021 pada www.kesadarandiri.com.

Yuningsih, A. (2003). Membangun reputasi islam melalui keterampilan interpersonal. Jurnal Ilmiah, 29 (4), 374-398.




DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v3i1.133

Refbacks

  • There are currently no refbacks.