Menjaga Kesehatan Mental Dengan Pengelolaan Kecemasan di Masa Pandemi Covid 19

Sairah Sairah

Abstract


Corona Virus Deasease – 19 (Covid-19) merupakan sebuah penyakit baru yang sedang dialami di seluruh negara. Penyakit ini diyakini sebagai penyakit berbahaya bagi manusia dikarenakan penyebarannya yang cepat, serta menyerang saluran pernapasan manusia. Oleh karena itu, WHO sebagai organisasi kesehatan dunia membuat sebuah kebijakan yakni membatasi mobilitas masyarakat untuk keluar rumah, memakai masker, serta menjaga kebersihan diri sebagai pencegahan terhadap virus Corona (2019, WHO). Penyebaran Pandemi COVID 19 di seluruh dunia tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental. Salah satu dampak pandemi terhadap kesehatan mental yaitu perasaan cemas akan terpapar virus dan ketidakpastian kondisi selama pandemic. Kecemasan perlu dikelola dengan baik agar tetap dapat membuat kewaspadaan, namun tidak berlebihan sehingga menyebabkan gangguan kesehatan jiwa yang lebih buruk. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana mengelola kecemasan di masa pandemic bagi masyarakat dengan pendekatan sttudi literature. Dari perspektif psikologi ini penulis menyimpulkan bahwa mengelola cemas pada tingkat proporsional, adalah hasil dari persepsi situasi yang berulang. Itu pemilihan informasi yang diterima selama pandemic adalah kunci untuk mengelola kecemasan. Selanjutnya, beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sehingga bisa melalui hidup sehat di tengah pandemi.

Keywords


COVID 19; Kecemasan; Kesehatan Mental

Full Text:

PDF

References


Banerjee, D. (2020). The COVID-19 Outbreak: Crucial Role the Psychiatrists Can Play. Asian Journal Psychiatr .

Brooks, S. K., Webster, R. K., Smith, L. E., Woodland, L., Wessely, S., Greenberg, N., et al. (2020). The Psychological Impact Of Quarantine And How To Reduce It: Rapid Review Of The Evidence. Lancet , 912-920.

Committee, I. S. (2020). Catatan tentang Aspek Kesehatan Jiwa dan Psikososial Wabah. 1-20.

Departement of Health Australia. (2017). What is Mental Illness? Diambil kembali dari www.health.gov.au/mentalhealth

Dewi, K. S. (2012). Buku Ajar Kesehatan Mental. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Handayani, Diah, & dkk. (2020). Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia , 119-129.

Ilpaj, S. M., & Nurwati, N. (2020). Analisi Pengaruh Tingkat Kematian Akibat COVID-19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat di Indonesia. Jurnal Pekerjaan Sosial , 16-28.

Kemenkes RI. (2020). Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pandemi COVID 19.

Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) revisi ke-4. Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Sub Direktorat Penyakit Infeksi Emerging .

Liputan6. (2021, Juli 17). Update Covid-19 Sabtu 17 Juli 2021: Positif 2.832.755, Sembuh 2.232.394, Meninggal 72.489. Diambil kembali dari liputan6.com: https://www.liputan6.com/news/read/4609327/update-covid-19-sabtu-17-juli-2021-positif-2832755-sembuh-2232394-meninggal-72489

Putri, A. W., Wibhawa, B., Gutama, A. S., Indonesia, D., Mental, G. K., & Masyarakat, P. (2015). Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental). 252-258.

Ratnawulan, I., & Pelupessy, D. C. (2021). Mengurangi Stigma Sosial Terhadap Penyintas Covid-19 melalui Metode Kontak Bayangan. J-P3K , 52-60.

Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta: EGC.

Sesilia, A. P. (2020). Kepuasan Pasien Menggunakan Layanan Kesehatan Teknologi (Tele-Health) di Masa Pandemi Covid-19: Efek Mediasi Kualitas Pelayanan Kesehatan. J-P3K , 251-260.

Shin, K. E., & Newman, M. G. (2019). Self- And Other-Perceptions Of Interpersonal Problems: Effects Of Generalized Anxiety, Social Anxiety, And Depression. Anxiety Disord , 1-10.

Sofia, N. A. (2020). Pakar UGM Berikan Tips Cegah Psikosomatis di Tengah Pandemi Covid-19. Diambil kembali dari UGM: https://www.ugm.ac.id/id/berita/199 37-pakar-ugm-berikan-tips-cegahpsikosomatis-di-tengah-pandemicovid-19

Sunarti, E. (2020). Paparan Hasil Survey Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19.

Suzanna, E., Amalia, I., & Zahara, C. I. (2021). Program Konseling Kelompok Bagi Pendamping P2TP2A Aceh Utara Pada Masa Pandemi Covid-19. J-P3K , 174-181.

WHO. (2003). Investing in Mental Health. Diambil kembali dari WHO.

WHO. (2020). Looking After Your Physical & Mental Health During Covid-19. Diambil kembali dari WHO: https://www.who.int/campaigns/con necting-the-world-to-combatcoronavirus/healthyathome?gclid=C j0KCQiAwMP9BRCzARIsAPWTJ _GbOo8FTWvIGuGUQ3v8VI3Mo WiRjEdj69yRUYnvVoXY327JTW QFEPMaAtNnEALw_wcB

WHO. (2020, March). Mental Health and Psychosocial Considerations During the COVID-19 Outbreak. Diambil kembali dari Mental Health & COVID-19: https://www.who.int/teams/mentalhealth-and-substance-use/covid-19

Wood, W., & Rünger, D. (2016). Psychology of Habit. Annu , 289-314.

Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.123

Refbacks

  • There are currently no refbacks.