Analisis Wacana Kritis Fairclough dalam Wacana Pilpres 2024 (Studi Kasus Berita di Instagram @Pinterpolitik)
Abstract
Tulisan ini menganalisis teks poilitik pada akun instagram @pinterpolitik dalam wacana kampanye pilpres 2024. Tulisan ini menggunakan analisis wacana kritis atau biasa disebut dengan critical discourse analysis dari Norman Fairclough. Fairclough menjelaskan bahwa sebuah teks tidak terlepas dari praktik diskursus dan keadaan sosiokultural. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan penjelasan deskripsi. Data yang peneliti ambil adalah konten berita mengenai wacana kampanye pilpres pada akun instagram @Pinterpolitik yang dapat dikembangkan dan dibuktikan dengan ilmu pengetahuan bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa wacana kampanye pilpres 2024 pada media sosial tidak dapat dilepaskan dari bagaimana teks diproduksi, serta sikap-sikap netizen yang menerima berita ataupun tidak. Kemudian, keadaan sosiokultural yang mempengaruhi teks berlangsung di antaranya; hadirnya fenomena perbedaan struktur antara ketua dan anggota, atau senior dan junior sebagai dimensi situsasional serta fenomena di Indonesia pada saat kampanye setiap partai politik pasti berkoalisi dan membentuk kelompok sendiri untuk mendukung calon presiden mendatang. Teks yang memperlihatkan tokoh Ganjar dan Anies ini merupakan strategi pada calon untuk dapat menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bungin, M. B. (2008). Kontruksi Sosial Media Massa. In - (Ed.), Kencana.
Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. PT Rineka Cipta.
Creswell, J. (2013). Research Desain, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Mixed. diterjemahkan. Pustaka Pelajar.
Emzir. (2011). Penelitian Kualitatif Analisis Data. PT Rajawali Press.
Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. LkiS.
Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: the Critical Study of Language. Longman Group Limited.
Fowler, R. (1985). Power. Dalam van Dijk, T. (Ed.), Handbook of Discourse Analysis Proses produksi Deskripsi (analisis teks) Interpretasi Eksplanasi Santoso, Jejak Halliday Dalam Linguistik Kritis. 4, 61–82.
Latif, Y. dan I. S. (1996). Latif, Yudi dan Idi Subandi. (1996). Bahasa dan Kekuasaan : Politik Wacana di Panggung. Mizan.
Littlejohn, S. W. (1996). Theories of Human Communication. Pascasarjana Universitas Padjajaran.
Lubis, M. (1989). Media Massa dan Bahasa yang Terus Terang. Majalah Pemikiran Sosial Ekonomi, 1, 47–51.
Moleong, L. J. (n.d.). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana. (2005). Kajian Wacana: Teori, Metode, Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Tiara Wacana.
Strauss, A. dan J. C. (2009). Dasar-Dasar Penelitian Kualiatif Tata Langkah dan Teknik-Teknik Teoritisasi Data. Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Tabroni, R. (2014). Marketing Politik: Media dan Pencitraan di Era Multipartai. Graha Ilmu.
Tarigan, H. G. (1987). Pengajaran Wacana. Angkasa.
DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v4i2.200
Refbacks
- There are currently no refbacks.