Pelatihan Empati Pada Remaja Yang Melakukan Bullying Di Lembaga X

Putu Diana Wulandari, Ratih Saraswaty, Aritya Widianti, Ni Luh Kade Nadia Rastafary

Abstract


Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa remaja muncul sifat egoisentrisme, seperti perilaku bullying dan tindakan kekerasan. Pelaku bullying umumnya memiliki agresivitas yang tinggi dan kurang memiliki empati. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian, yaitu penggunaan pelatihan empati untuk menurunkan bullying pada remaja. Pelatihan yang dilakukan pada remaja menggunakan dua pendekatan yaitu psikoedukasi dan pendekatan perilaku melalui latihan kasus dan role play. Hasil pelatihan diukur menggunakan metode kuantitatif menggunakan dua kuesioner pretest dan posttest. Berdasarkan tabel hasil uji t-test di atas dapat diketahui bahwa hasil nilai Sig. sebesar 0,047 (p<0,05), yang berarti bahwa terdapat penurunan perilaku bullying pada remaja setelah diberikan intervensi. Selain itu, pada kuesioner empati diketahui nilai Sig. sebesar 0,016 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat peningkatan empati remaja setelah diberikan intervensi. Berdasarkan roleplay yang dilakukan, para remaja dapat menemukan insight dari kasus dan roleplay yang dilakukan oleh teman-temannya.

Keywords


Pelatihan Empati; Remaja; Bullying

Full Text:

PDF

References


Desmita. (2010). Psikologi perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Edralin, D. M. (2004). Training: a strategic hrm fuction. www.dlsu.edu.ph

Santrock, J.W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga.

Usman, I. (2013). Kepribadian, komunikasi, kelompok teman sebaya, iklim sekolah, dan perilaku bullying. Jurnal Humanitas, 10(1), 49-60.




DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v4i2.213

Refbacks

  • There are currently no refbacks.